Tes kebugaran jasmani memiliki beberapa tujuan berikut.
- Mengukur kemampuan fisik.
- Menentukan status kondisi fisik.
- Menilai kemampuan fisik.
- Mengetahui perkembangan fisik.
- Bahan untuk memberikan bimbingan dalam meningkatkan kebugaran jasmani.
- Bahan masukan dalam memberikan penilaian.
Bentuk-bentuk tes kebugaran jasmani sebagai berikut.
1. Tes lari bolak-balik.
- Tujuan: Mengukur kelincahan.
- Perlengkapan: Lintasan dasar, tidak licin, berjarak 5 meter, kedua ujungnya dibatasi garis lurus, pada setiap garis diletakkan bola bernomor, dan stopwatch.
- Pelaksanaan: Peserta berdiri di garis start. Setelah mendengar aba-aba "ya" segera berlari menulju garis batas dan mengambil sebuah bola bernomor. Selanjutnya membalikkan tubuh dan berlari menuju ke garis batas untuk meletakkan bola bernomor yang dibawa untuk ditukarkan dengan bola bernomor lain. Ulangi kembali hingga memperoleh jarak total 20 meter.
- Penilaian: Setiap menyentuh garis batas dan berhasil mengambilatau menukarkan bola, stopwatch dimatikan dan dicatat waktunya.
2. Tes lari jauh 1 km (1000 m)
- Tujuan: Mengukur daya tahan jantung dan paru-paru.
- Perlengkapan: Lapangan, bendera start, peluit, stopwatch, garis penanda start dan finish.
- Pelaksanaan: Peserta berdiri di belakang garis start dan bersiap untuk lari menggunakan start berdiri. Pada saat peluit ditiup maka peserta segera berlari menempuh jarak yang ditentukan (1 km) sampai garis finish.
- Penilaian: Waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak 1 km diketahi menggunakan stopwatch dan dicatat.
3. Tes lompat jauh tanpa awalan
- Tujuan: Mengukuk daya ledak (explosive power).
- Perlengkapan: Matras atau lantai datar, kapur untuk membuat garis awal, dan pita pengukur jarak.
- Pelaksanaan: Peserta dengan kaki sejajar selebar bahu berdiri di belakang garis awal, kemudian menekuk ltut, mengayun lengan ke depan, dan melompat ke depan sejauh mungkin. Kesempatan melompat tiga kali.
- Penilaian: Jarak terjauh dari tiga kali lompatan dalam cm yang telah dirata-rata.
4. Tes baring duduk 60 detik
- Tujuan: Mengukur kekuatan dan daya tahan otot perut.
- Perlengkapan: Lantai atau matras, stopwatch, dan formulir pencatat hasil.
- Pelaksanaan: Peserta berbaring di atas lantai atau matras, kedua lutut ditekuk kurang lebih 90 derajat. Kedua lengan dilipat dan diletakkan di belakang kepala dengan jari tangan saling berkaitan dan kedua lengan menyentuh lantai. Salah satu teman membantu memegang dan menekan kedua pergelangan kaki, agar kaki tidak terangkat. Apabila ada aba-aba "ya", peserta bergerak mengambil sikap duduk, sehingga kedua sikunya menyentuh paha, kemudian kembali ke sikap semula. Lakukan gerakan ini berulang-ulang dengan cepat tanpa istirahat dalam waktu 60 detik.
- Penilaian: Skor hasil tes yaitu jumlah baring duduk yang dilakukan dengan benar selama 60 detik. Setiap gerakan angkat tubuh yang tidak benar diberi nilai 0 (nol).