Masa remaja merupakan masa di mana terjadi pertumbuhan fisik yang sangat cepat, dan masa remaja terjadi pada anak-anak yang berusia 12 sampai dengan 19 tahun.
Pada masa remaja pertumbuhan fisik mengalami perubahan dengan cepat, lebih cepat dibandingkan dengan masa anak-anak dan dewasa.
Untuk mengimbangi pertumbuhan yang cepat itu, remaja membutuhkan makanan yang bergizi dan banyak istirahat. Berikut bentuk perkembangan jasmani yang dialami oleh remaja.
Perubahan Ukuran Tubuh
Irama pertumbuhan tubuh mendadak menjadi cepat sekitar 2 tahun sebelum anak mencapai tahap pematangan fisik. Remaja putra tumbuh terus lebih cepat daripada remaja putri.
Pertumbuhan remaja putra akan mencapai bentuk tubuh dewasa pada usia 19 sampai 20 tahun sedangkan bagi remaja putri pada usia 18 tahun.
1. Perubahan Eksternal
- Tinggi badan, rata-rata remaja putri mencapai tinggi yang matang antara usia tujuh belas dan delapan belas tahun dan rata-rata remaja putra setahun sesudahnya.
- Berat, perubahan berat badan yang seiring dengan perubahan tinggi badan. Penambahan berat badan terjadi secara merata ke bagian-bagian tubuh yang tadinya hanya mengandung sedikit lemak atau tidak mengandung lemak sama sekali.
2. Perubahan Internal
- Sistem pencernaan, perut menjadi lebih panjang dan tidak lagi berbentuk pipa serta usus bertambah panjang dan bertambah besar. Otot-otot di perut dan di dinding-usus menjadi lebih tebal dan lebih kuat. Hati bertambah berat dan kerongkongan bertambah panjang.
- Sistem peredaran darah, jantung tumbuh pesat selama masa remaja pada usia tujuh belas atau delapan belas, beratnya dua belas kali berat pada waktu lahir. Panjang dan tebal dinding pembuluh darah meningkat dan mencapai tingkat kematangan bilamana jantung sudah matang.
- Sistem pernapasan, kapasitas paru-paru remaja putri hampir matang pada usia tujuh belas tahun, remaja putra mencapai tingkat kematangan beberapa tahun kemudian.
- Sistem endoktrin, peningkatan hormon pada masa puber menyebabkan ketidakseimbangan sementara dan seluruh sistem endoktrin pada masa awal puber. Kelenjar-kelenjar berkembang pesat dan berfungsi meskipun belum mencapai ukuran matang sampai akhir masa remaja atau awal masa dewasa.
- Jaringan tubuh, perkembangan kerangka berhenti rata-rata pada usia delapan belas. Jaringan selain tulang terus berkembang sampai tulang mencapai ukuran matang, khususnya pada perkembangan jaringan otot.
Perubahan Proporsi Tubuh
Berbagai anggota tubuh lambat laun mencapai perbandingan tubuh yang baik. Misalnya, badan melebar dan memanjang sehingga anggota badan tidak lagi kelihatan terlalu panjang. Ciri tubuh yang kurang proporsional pada masa remaja ini tidak sama untuk seluruh tubuh.
Ada pula bagian tubuh yang semakin proporsional. Proporsi yang tidak seimbang ini akan berlangsung terus sampai masa puber selesai dilalui seluruhnya sehingga akhirnya posisi tubuhnya mulai tampak seimbang menjadi proporsi orang dewasa.
Pertumbuhan dan perkembangan mempengaruhi dan dipengaruhi (interaction) dengan keputusan-keputusan yang diambilnya setiap saat, sehingga merupakan suatu proses yang dinamis. Faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang seseorang, diantaranya keturunan, lingkungan, dan pengalaman.
Umur 6 - 14 tahun
1. Perkembangan jasmani
- Perkembangan jasmani relatif lambat daripada perkembangan pada usia sebelumnya.
- Adanya pertumbuhan bola mata, sehingga ada kemungkinan terjadinya gangguan penglihatan pada masa ini.
- Kerangka tulang belakang serta ligamen masih lemah, sehingga perlu dijaga sikap duduk dan berdiri yang baik.
- Masa pubertas yang terjadi pada akhir masa ditandai dengan adanya pertumbuhan badan yang sangat cepat.
- Telah tampak tanda-tanda permulaan masa adolesensia (masa remaja), pada anak laki-laki suara membesar dan pada anak perempuan membesarnya buah dada serta haid pertama.
- Perkembangan jasmani sangat dipengaruhi lingkungan mental dan sosial.
2. Perkembangan jiwa, emosi, sosial, dan intelek
- Mulai belajar menghitung, membaca, menulis, mengadakan konsepsi, simbolisasi, dan komunikasi.
- Dimulai suatu perkembangan kepribadian sosial dan mulai menyadari konsep-konsep hidup (consience, moralitas, dan norma kehidupan).
- Pada masa pubertas (12-14), energik, meluap-luap, avonturisme, dan hubungan dengan orang lain masih canggung.
- Nilai religi (agama), etik, dan estetika belum mendalam.
3. Kebutuhan (requirements)
- Jumlah makanan yang cukup serta mempunyai nilai gizi tinggi.
- Latihan-latihan jasmani dan istirahat yang cukup serta teratur.
- Tindakan-tindakan pencegahan penyakit.
- Di dalam dan di luar lingkungan keluarga (sekolah, kepramukaan, dan sebagainya), perlu diberi kesempatan untuk dapat mengembangkan kepribadiannya yang meliputi segi sosial dan moral.
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi
- Masalah gizi antara lain disebabkan oleh faktor emosional.
- Penyakit.
- Masalah gigi antara lain malloclussion dan crowding.
- Kontak lingkungan lebih luas sehingga dapat menimbulkan konflik-konflik karena perubahan-perubahan yang dialaminya.
Masa adolesensia (masa remaja)
1. Perkembangan jasmani
- Fungsi organ-organ endoktrin telah mencapai kesempurnaan.
- Penambahan jaringan lemak di bawah kulit (subkutan) lebih banyak wanita daripada anak laki-laki.
- Jaringan otot pada anak laki-laki lebih berkembang daripada jaringan otot pada anak perempuan.
2. Perkembangan jiwa, emosi, sosial, dan intelek
- Faktor yang penting ialah perhatian terhadap seks, yang mempengaruhi hubungan dengan kawan dari jenis kelamin yang lain.
- Pemikiran sudah kritis, juga terhadap kewibawaan orang tuannya.
- Emosi belum mencapai suatu stabilisasi tertentu dan perlu adanya simpati dan nasihat-nasihat.
- Mulai memisahkan diri dari orang tua dan mencari pergaulan dengan teman-teman sebayanya.
- Ada aktivitas dan eksperimental sosial.
- Melalui proses identifikakasi dan imitasi dibangkitkan dan dikembangkan cita-cita muluk dan aspirasi-aspirasi yang tinggi, perlu adanya identification figure yang baik.
3. Kebutuhan (requirements)
- Diperlukan adanya pengertian dari orang tua dan keluarga, tentang proses perkembangan dan sifat-sifat tertentu pada anak masa peralihan ini sulit bagi kedua belah pihak, orang tua, maupun anak.
- Perlu penanggapan secara perorangan, jangan disamaratakan semua anak, tanpa mengabaikan faktor-faktor di luar diri mereka.
- Perlu bantuan dalam meringankan setiap tekanan (stres) baik fisik maupun mental.
- Diberikan pendidikan tentang kesehatan dan seks yang diatur dan diselenggarakan secara bijaksana, termasuk pengetahuan biologis dari fungsi alat kelamin.
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi
- Kurangnya pengertian, pengetahuan, serta perhatian tentang kesehatan, dapat menimbulkan bermacam-macam penyakit, cedera akibat kecelakaan, anemia, penyakit kulit, TBC, kekurangan gizi, obesitas, masalah-masalah psikologi, masalah-masalah seks, dan lain-lain.
- Adaptasi sosial yang tidak berhasil, menimbulkan bermacam-macam tingkah laku dan perbuatan yang tidak baik, konflik dan cara-cara kehidupan yang tidak harmonis dalam keluarga lambat laut dapat menimbulkan gangguan mental, neurosis, psikosis, narkotika, dan lain-lain.
- Kehidupan spiritual yang baru berkembang dapat berubah-ubah menurut situasi kondisi dan waktu serta dapat menimbulkan penyelewengan atau tindakan ekstrem.
5. Usaha-usaha yang perlu dikerjaan untuk memunuhi kebutuhan
- Pendidikan kesehatan termasuk di dalamnya tentang perkawinan dan kehidupan keluarga.
- Pemeliharaan kesehatan badan, termasuk pencegahan penyakit.
- Bimbingan dalam belajar dan aktivitas ekstrakulikuler.
- Pendidikan keterampilan (vocational training).
- Usaha bimbingan dan nasihat bagi pelajar.
- Olahraga kesehatan.
- Pendidikan tentang bahaya-bahaya lingkungan.